NUSAKAMBANGAN - Usaha laundry di Indonesia masih menjadi salah satu bisnis yang menawarkan keuntungan serta peluang penghasilan besar. Hal ini dikarenakan peningkatan intensitas orang yang sibuk bekerja sehingga tidak sempat mencuci pakaiannya sendiri.
Atas dasar ini juga Lapas Kelas IIA Permisan menerapkan pelatihan kepada para warga binaannya dengan harapan dapat menjadi keterampilan yang bisa diterapkan dalam kehidupannya di luar lembaga pemasyarakatan kelak, Sabtu (02/09).
Sebagai salah satu bentuk kegiatan kerja yang berkembang di Lapas Permisan, unit kerja laundry banyak diminati oleh para WBP yang ingin bekerja di bagian kebersihan pakaian tersebut. Terutama bagi warga binaan pindahan yang membutuhkan kegiatan kerja demi mengurangi kejenuhan serta sebagai syarat pengajuan hak bersyarat WBP.
Setiap minggunya petugas Giatja Lapas Permisan melakukan Quality Control terhadap kegiatan laundry. Hal ini dilakukan agar kualitas dan tingkat kepuasan konsumen tetap terjaga.
Dalam kegiatan ini juga diberikan penjelasan dan pencontohan tata cara pengemasan hasil laundry agar tertata rapi.
Wiwit Wahyono salah satu staff giatja menjelaskan bahwa kegiatan pengecekan ini dilakukan rutin demi menjaga kepuasan konsumen.
Baca juga:
Dewan Pers Adakan UKW di Bukittinggi
|
"Kualitas dari sarana yang digunakan terus kami tingkatkan seperti pengadaan mesin cuci front loader, kualitas deterjen dan parfum yang dijaga, serta plastik kemas khusus laundry, Ungkap Laki - laki asal Purbalingga tersebut.
Dari hasil pengecekan kualitas laundryan dinilai cukup baik, meskipun demikian peningkatan layanan harus ditingkatkan agar bisa bersaing dengan usaha laundry di kota-kota besar.